Mungkin nama Betung Kerihun asing bagi masyarakat Indonesia. Itu dimana lokasinya? Informasi yang minim tentang transportasi apa yang digunakan dan berapa jumlah biaya yang dibutuhkan untuk tiba di Betung Kerihun, menjadikan taman nasional ini kurang populer dibandingkan dengan taman nasional lainnya di Indonesia. Padahal Betung Kerihun menjadi tempat yang ”worth to visit”.
Betung Kerihun, Jantung Kalimantan
Jika pembaca mengenal istilah Heart of Borneo, maka Betung Kerihun menjadi salah satu wilayah yang masuk di dalamnya. Bersama sembilan taman nasional lainnya dari Malaysia dan Brunei, taman nasional ini tepat berada di Jantung Borneo.
Tahun 2015 lalu, wilayah ini memiliki nama baru, menjadi Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TNBKDS). Berlokasi di Kabupaten Kapuas Hulu – Kalimantan Barat, Betung Kerihun adalah hulu dari sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia.
Menuju Betung Kerihun, kita harus tiba di Pontianak terlebih dahulu, dari Pontianak, perjalanan dapat dilanjutkan menggunakan pesawat ringan menuju Bandara Pangsuma kota Putussibau. Perjalanan menggunakan pesawat kecil ini, dapat menyingkat waktu tempuh antara 8-10 jam perjalanan.
Moda transportasi bus ataupun travel dengan mobil SUV berbagai jenis tersedia. Urusan akomodasi, kota ini juga menyediakan beragam pilihan tempat menginap, bahkan tidak sulit menemukan akomodasi untuk para backpacker.
Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK)
Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) adalah kawasan konservasi terbesar di Propinsi Kalimantan Barat yang terletak di Kabupaten Kapuas Hulu. Secara administratif termasuk dalam wilayah empat kecamatan yaitu Kecamatan Putussibau Utara, Kecamatan Putussibau Selatan, Kecamatan Embaloh Hulu, dan Kecamatan Batang Lupar.
Taman Nasional Betung Kerihun sendiri adalah rumah bagi lebih dari 1.200 jenis tanaman, dimana 75 jenisnya, merupakan endemik pulau Kalimantan, serta 48 jenis mamalia termasuk orang utan.
Secara geografis TNBK terletak diantara koordinat 112010’ 47” BT – 1036’ 35” LU dan 114012’ 49 BT” – 0036’ 26” LU. Kawasan TNBK memiliki total area 816.693,40 hektar atau sekitar 27,37% dari luas total Kabupaten Kapuas Hulu.
Total garis perbatasan TNBK sepanjang 784 km yang terbagi menjadi sepanjang 368 km berbatasan dengan Malaysia, 138 km dengan batas propinsi Kalimantan Timur, dan berbatasan dengan hutan lindung sepanjang 278 km (TNBK 2014).
Walaupun kawasan TNBK hanya berada dalam satu wilayah kabupaten, namun batas-batas wilayahnya meliputi batas Negara dan batas provinsi. Batas- batas dimaksud adalah:
- Sebelah utara berbatasan dengan Malaysia (Sarawak)
- Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur
- Sebelah selatan berbatasan dengan hutan lindung Kabupaten Kapuas Hulu
- Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Lanjak/Nanga Badau
Penunjukan kawasan konservasi ini pada awalnya adalah Cagar Alam (CA) seluas 600.000 ha berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian pada tanggal 12 Oktober 1982, dan luasnya ditambah menjadi 800.000 ha berdasarkan surat keputusan Menteri Kehutanan No. 118/Kpts-II/1992 pada tanggal 11 Februari 1992.
Untuk mengakomodasikan tujuan pelestarian keanekaragaman hayati sekaligus mendorong pembangunan sosial ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitarnya pada tanggal 5 September 1995 status Cagar Alam diubah menjadi status Taman Nasional dengan surat keputusan Menteri Kehutanan No. 467/Kpts-II/1995 dengan nama Taman Nasional Bentuang Karimun.
Pada tanggal 2 September 1999, terjadi perubahan nama dari Taman Nasional Bentuang Karimun menjadi Taman Nasional Betung Kerihun. Perubahan nama ini berdasarkan kondisi di lapangan bahwa terdapat Gunung Betung di wilayah barat dan Gunun Kerihun di bagian Timur.
Setelah tata batas di kawasan Taman Nasional Betung Kerihun sudah temu gelang, pada tanggal 23 April 2014 melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. SK. 3075/Menhut-VII/KUH/2014 statusnya ditetapkan sebagai taman nasional dengan luas 816.693,40 ha.
Menjelajah taman nasional ini, kita bukan hanya disuguhkan keindahan bentang alam saja, wilayah yang ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1995 ini memiliki hutan hujan tropis, dan hutan dataran rendah. Keramahan masyarakat lokal, menjadi hidangan budaya yang memperkaya perjalanan di taman nasional ini.
Taman Nasional Betung Kerihun, Kalimantan